Muhammad Ghifary Komara Putra

Muhammad Ghifary Komara Putra

XII MIPA 5, 2022

Muhammad Ghifary Komara Putra

Halo! Saya Muhammad Ghifary Komara Putra, biasa dipanggil Ghifary. Pada artikel ini, saya akan menceritakan pengalaman saya dalam menjalani RBL atau Research Based Learning SMA Negeri 3 Bandung. Sebelumnya, menurut saya, RBL adalah program sekolah yang paling ikonik dan juga ‘SMA 3 banget’. Sejak kelas 10, saya sudah seringkali mendengar cerita-cerita dari kakak kelas mengenai betapa rumit, sulit, dan sibuknya menjalani RBL. Mendengar cerita tersebut tentu membuat saya (sedikit) takut untuk menghadapi RBL di kelas 11. Namun, di sisi lain, RBL juga merupakan kegiatan yang saya tunggu-tunggu. Karena, seperti yang telah saya katakan sebelumnya, RBL itu ‘SMA 3 banget’. Hasil penelitian tahun-tahun sebelumnya pun sangat menarik dan kreatif, benar-benar menggambarkan kerja keras yang telah dilalui untuk mendapatkan hasil tersebut.

Satu tahun kemudian, saya pun mulai menjalani RBL. Dan memang benar, RBL sama sekali tidak mudah. Mulai dari mencari ide penelitian hingga penyusunan karya tulis ilmiah dan presentasi, tidak ada satupun yang mudah. Ditambah lagi, kelompok saya memilih topik penelitian yang mana konsep fisikanya memang tidak dibahas dalam kurikulum SMA, sehingga harus banyak belajar dan mencari referensi secara mandiri. Namun, meskipun sulit, pada akhirnya RBL bukanlah hal yang mustahil untuk dilalui. Berhasil menyelesaikan rangkaian RBL ini terasa sangat rewarding dan saya belajar banyak hal mengenai proses jalannya penelitian yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika saya tidak bersekolah di SMA ini. Saya belajar hal-hal teknis seperti penyusunan proposal dan laporan penelitian, mencari dan membaca jurnal penelitian, dan aplikasi konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari. Saya pun belajar hal-hal non teknis seperti manajemen tim dan waktu, contohnya cara pembagian dan pengerjaan tugas dalam kelompok, komunikasi antaranggota kelompok, dan masih banyak lagi.

Intinya, meskipun RBL adalah hal yang terdengar sulit dan memang cukup sulit, manfaat dan pengalaman yang didapatkan pun akan sebanding dengan sulitnya proses RBL ini. RBL ini adalah program sekolah paling unik, paling keren, dan program sekolah yang harus terus berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya. Bahkan, mungkin saja di masa depan nanti RBL ini menjadi program dalam kurikulum nasional yang dilaksanakan secara nasional, bukan hanya di SMA Negeri 3 Bandung. Tidak ada yang tidak mungkin, bukan?