M Faza Dzil Ikram

M Faza Dzil Ikram

XII MIPA 4 2024

M Faza Dzil Ikram

instagram @azzill__  |  fazadzilikram@gmail.com

Di SMA Negeri 3 Bandung, saya menemukan bahwa ilmu pengetahuan bukan sekadar kumpulan teori di buku teks, melainkan sesuatu yang hidup, tumbuh, dan menantang untuk dipahami lebih dalam. Program Research-Based Learning (RBL) mengajarkan saya bahwa belajar bukan hanya tentang menghafal konsep, tetapi tentang menggali pertanyaan yang belum terjawab, dan mencari solusi yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya.

RBL mengajarkan saya bahwa rasa ingin tahu adalah hal terpenting dalam belajar. Saya mulai mempertanyakan hal-hal yang sebelumnya saya anggap biasa, mencoba memahami pola di balik fenomena sederhana, dan menyadari bahwa sains tidak hanya hidup di laboratorium, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Ada kepuasan tersendiri ketika saya menemukan jawaban dari sesuatu yang awalnya membingungkan seolah-olah saya berhasil mengurai teka-teki yang dunia sembunyikan.
Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Saya pernah merasa frustrasi ketika eksperimen saya tidak berjalan sesuai rencana atau ketika kesimpulan yang saya yakini benar ternyata keliru. Tapi justru di sanalah saya belajar, bahwa ilmu pengetahuan tidak mencari kesempurnaan, melainkan kebenaran yang terus berkembang. Setiap kegagalan bukanlah akhir, melainkan petunjuk bahwa saya semakin dekat dengan pemahaman yang lebih baik.
Lebih dari sekadar metode pembelajaran, RBL membentuk cara saya berpikir mengajarkan saya untuk tidak sekadar menerima informasi, tetapi juga mempertanyakannya, mengujinya, dan jika perlu, menciptakan solusi baru. Dari sini, saya semakin yakin bahwa belajar bukan hanya tentang menguasai teori, tetapi tentang bagaimana ilmu itu bisa digunakan untuk memahami dan, mungkin, mengubah dunia.

Judul Karya Tulis Ilmiah 

ANALISIS KUALITAS MINYAK GORENG YANG MENGANDUNG PLASTIK BERDASARKAN UJI VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS MINYAK GORENG