Research Based Learning merupakan pengalaman sangat berharga dalam tahapan studi dan hidup saya. Yang menarik adalah kami diberikan kesempatan untuk berpikir kritis bahkan sejak menentukan riset apa yang akan kami lakukan. Dengan tema-tema luas yang disajikan kami dibebaskan belajar dengan melihat sekitar, sekiranya hal apa yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut? Mengapa hal tersebut menarik? Apa manfaat yang dapat disumbangsihkan? Bagaimana cara merealisasikan riset tersebut?

Bagi saya, pelatihan pola pikir demikian sejatinya sangat berguna bagi kehidupan perkuliahan bahkan setelahnya. Saya belajar untuk memandang kritis hal-hal di sekitar saya, belajar untuk menyaring permasalahan sesuai dengan kapasitas saya.

Setelah menentukan riset, perjalanan naik-turun baru dimulai sampai kami mempresentasikan hasil riset di laboratorium fisika SMAN 3 Bandung. Tantangan yang paling membekas bagi saya adalah saat kami mengulang eksperimen H-1 presentasi dengan tambahan variabel, sesegera mungkin memperbaiki laporan, panik melengkapi laporan beberapa jam sebelum presentasi, mempresentasikan hasil riset beserta rumus pengurangan volume air oleh pompa spiral per-putaran yang disusun oleh teman saya, hingga alhamdulillah berakhir menjadi laporan RBL terbaik pada masa tersebut. Tentu saja laporan tersebut tidak sempurna, tetapi justru hal tersebut menandakan bahwa pada RBL ini kami benar-benar belajar.

Ke depan, saya berharap RBL tetap eksis sebagai pembelajaran berbasis riset dan permasalahan nyata yang memicu daya pikir dan kreativitas teman-teman. Tema yang lebih luas, kolaboratif, dan integratif diharapkan pula akan membantu teman-teman dalam menghasilkan karya RBL yang solutif dan implementatif. InsyaAllah, bukan tidak mungkin suatu saat nanti ada karya-karya dari RBL SMA Negeri 3 Bandung yang dapat diproduksi dan digunakan secara massal oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Salam hangat,

Sadida Nur Fatimah
32018
Kelompok RBL: Difa Habiba Rahman, Nuril Kaunaini R., Alya Sabila