1. Point pertama, dapat dikaji berdasarkan Ilmu Biologi terkhusus epidemiologi. Kasus Covid-19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina pada Desember 2019. Kemudian, kasus ini terus menyebar ke seluruh dunia. Sampai pada Juli 2021, kasus Covid-19 sudah ditemukan di 216 negara, dengan total terkonfirmasi lebih dari 190.000.000 kasus.

Di Indonesia sendiri, kasus pertama terkonfirmasi pada tanggal 2 Maret 2020, dengan jumlah pasien dua orang. Kasus tersebut terus mengalami peningkatan seiring dengan penambahan mutasinya yang semakin mudah menyebar. Sekarang, sudah ada lebih dari 3.000.000 kasus kumulatif dengan kurva yang belum melandai di Indonesia.

Mengantisipasi hal di atas, kami tidak mau orang yang sudah isolasi di rumah malah tertular virus corona dari pihak eksternal, seperti kurir, atau malah sebaliknya. Kami lebih tidak mau apabila hal tersebut akan memberatkan pemerintah dan tenaga kesehatan dalam usahanya menyelesaikan pandemi ini.

2. Point kedua, dapat dikaji berdasarkan Ilmu Sosiologi. Belanja online termasuk perilaku yang sangat wajar dilakukan untuk mencegah tertular virus corona. Cara ini selain agar secara fisik sehat, juga untuk meminimalisir terjadinya panic buying, terutama karena diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah. Namun, seringkali masyarakat sudah jenuh dengan aktivitas menerima paket setiap hari selama hampir dua tahun ini. Apalagi, kalau harus mengenakan masker terlebih dahulu sebelum bertemu dengan kurir dan mencuci tangan setelahnya, tentu rutinitas ini cukup melelahkan.

3. Point ketiga, dapat dikaji berdasarkan Ilmu Psikologi.

Saat seseorang bekerja atau belajar, pasti tidak mau diganggu oleh keadaan apapun di luar aktivitasnya. Mereka ingin agar apa yang mereka kerjakan menjadi lebih produktif. Namun akibat pandemi ini, sebagian besar orang lebih memilih berbelanja online dibanding secara langsung. Selain karena aturan pemerintah, juga karena kesadaran masyarakat mengurangi interaksi dengan orang lain. Apapun yang seseorang beli melalui online pasti diantar oleh kurir ke rumah. Dengan semakin tingginya intensitas jual beli online, semakin banyak pula paket yang berdatangan ke rumah. Sehingga, penghuni rumah harus sering-sering kaluar rumah meninggalkan kesibukannya untuk sementara waktu hanya demi menerima paket. Walau hanya sebentar, aktivitas ini dapat menjadi distraksi bagi para pekerja dan pembelajar, yang lama-kelamaan akan membuat mereka sebal secara psikologis.

4. Point keempat, dapat dikaji berdasarkan Ilmu Fisika. Package Arrival Detector (PAD) menggunakan mekanisme gelombang elektromagnetik terkhusus infra red untuk mengirimkan sinyal dari sensor ke whatsapp pengguna.