Tim Research Based Learning (RBL) SMA Negeri 3 Kota Bandung

74 Hasil Riset Siswa SMAN 3 Bandung Di Pamerkan Pada Pekan Ilmiah VIII

Seperti dimuat di majalahsora.com
26/04/2019 9:55 AM in Sora Sakola

majalahsora, Kota Bandung – Pameran Pekan Ilmiah VIII SMAN 3 Kota Bandung, yang di helat pada hari Kamis 25 April 2019, memamerkan 74 topik hasil riset siswanya. Terbagi menjadi 65 hasil riset IPA dan 19 riset sosial.

Mengusung tema, “Membangun Tradisi Ilmiah Melalui Research Base Learning (RBL) Terintergrasi STEAM Untuk Mempersiapkan Generasi 4.0”. Berlangsung di kampusnya yang berada di Jalan Belitung

Hasil risetnya sendir berasal dari proses pembelajaran Research Base Learning (RBL) siswa kelas XI yang dimulai sejak Januari sampai dengan April 2019. Melalui proses mencari masalah,mengambil data, mengolah data, membuat alat sampai persentasi seta publikasi hasil riset.

Pengunjungnya siswa kelas X, warga SMAN 3 Kota Bandung, dan para oangtua siswa yang memberikan apesiasi terhadap stan yang ada.

Berkaitan dengan itu Diana selaku Guru Fisika, Pembina tim Olimpiade dan Riset SMAN 3 Bandung memaparkan bahwa pameran ilmiah tersebut merupakan rangkaian penilaian pembelajaran RBL.

“Pengunjungnya kelas X mengambil ilmunya dan peserta mempersentasikan hasil risetnya (tutor sebaya). Nanti akan diambil juaranya, yaitu hasil RBL terfavorit (versi siswa) riset yang sangat menarik menurut siswa/pengunjung. Satu lagi riset terbaik penilaiannya oleh guru-guru melihat dari konten dari isi penelitiannya,” kata Diana di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut menurut Diana pesertanya dari setiap kelas XI yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Topiknya diberi kebebasan, mereka mencari sendiri.

“Kenapa pesertanya kelas XI karena materi belajarnya lebih banyak dari kelas X. Sedang untuk kelas XII sendiri dipersiapkan untuk mempersiapkan untuk ujian. Jadi sangat tepat model pembelajaran ini diberikan kepada siswa kelas XI,” kata Diana.

Menurut pengakuannya setiap tahun kegiatannya memiliki karakter yang berbeda.

“Tahun ini sekitar 60 persen, hasil riset anak-anak kebanyakan menggunakan aplikasi IT, data terukur lebih akurat,” imbuhnya.

Dalam melakukan risetnya sendiri para siswa didampingi oleh guru pembina, seperti guru fisika, biologi, kimia dan guru ilmu sosial.

“Kebetulan memang dominan di Guru Fisika, pembinanya saya. Setiap hasil RBL itu kolaborasi antara Bahasa Indonesia semua mata pelajaran (fisika, biologi, kimi dan ilmu sosial). Karena penyampaiannya hasil disampaikan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,” katanya.

“Harapan kami dengan kegiatan ini akan ada pembaharuan di pendidikan Indonesia. Mengedepankan pembelajaran riset membangun kemampuan siswa tidak hanya belajar teoritik tetapi belajar praktikal juga,” imbuhnya.

Selain pameran ilmiah kegiatannya diisi dengan berbagai acara, seperti seminar ilmiah dari Mycoteck, workshop panel surya, lomba matematika antar SMP se-Jabar, lomba essai antar SMP, serta lomba riset antar kelas X. [SR]***