Lensa cembung dapat dimanfaatkan untuk membuat api seperti saat berkemah dengan menggunakan cahaya matahari. Hal tersebut dilakukan dengan membuat titik api cahaya matahari menggunakan kaca pembesar dan mengarahkannya ke bahan yang mudah terbakar seperti dedaunan kering atau kertas. Pada penelitian ini telah dilakukan pengamatan terkait jarak titik api, jarak fokus lensa dan indeks bias lensa pada kaca pembesar. Dalam bidang fisika, penelitian ini berkaitan dengan materi optik geometri pada lensa cembung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah teori. Jenis instrumen yang peneliti terapkan adalah jenis observasi dengan teknik pengumpulan data berupa kajian pustaka. Hasil penelitian menyatakan bahwa perolehan titik api cahaya matahari dipengaruhi oleh jarak bayangan dan sudut dari kaca pembesar terhadap daun kering. Sudut paling optimal dari kaca pembesar dengan indeks bias lensa 1,55 yang dapat mempengaruhi terjadinya pembakaran tercepat ada pada sudut 30° dengan jarak titik api terhadap kaca pembesar adalah 30 cm. Sama halnya dengan hasil uji coba laboratorium mencari jarak fokus lensa positif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa titik api cahaya matahari dapat menjadi informasi untuk mencari jarak fokus lensa pada kaca pembesar dan jarak titik api cahaya matahari pada lensa sama dengan jarak fokus lensa dengan tingkat keakuratan 92,9%. Data ini sesuai dengan hasil uji coba laboratorium mencari jarak fokus pada lensa cembung, dan literatur indeks bias lensa.