2021-40
Research Based Learning | RBL
SMAN 3 Bandung
Jl. Belitung No 8
Kota Bandung – Jawa Barat
Kontak Kami
rbl@sman3bandung.com
dianasusyari322@gmail.com
PARTNERS
Situs ini adalah kolaborasi antara
RBL3 X KIT3 X Sagala Digital
2021-40
Di era teknologi yang maju ini, terdapat kacamata periskop yang dapat memudahkan melihat sisi bawah tubuh kita, karena dengan adanya kacamata ini dapat meminimalisir postur tubuh yang kurang baik. Kacamata periskop ini merupakan sebuah inovasi baru dengan adanya pandemi ini. Sehingga kami tertarik untuk mencari tahu jalannya sinar yang terjadi pada kacamata periskop ini. Di dalam kaca tersebut kita dapat menemukan indeks bias. Periskop merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi. Periskop sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mencari prinsip kerja dari kacamata periskop. Penelitian ini bertujuan mengetahui mekanisme dan jalan sinar kacamata periskop untuk menghasilkan bayangannya serta mengetahui nilai indeks bias. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental yang bersifat terapan dengan tujuan pengembangan. Jenis instrumen yang peneliti terapkan adalah jenis observasi dengan teknik pengumpulan data berupa kajian pustaka dan eksperimen. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa indeks bias kaca pada kacamata periskop yang kita teliti senilai dengan literatur yaitu 1,5 dan jalan sinar jalan sinar pada kaca untuk kacamata periskop melalui pembiasan oleh lensa, dilanjutkan dengan pemantulan terhadap prisma, kemudian terjadi pemantulan sempurna dimana sudut datang lebih besar dari sudut kritis dikarenakan sinar datang dari medium lebih rapat ke medium renggang, dilanjutkan terjadinya pembiasan oleh lensa dan terbentuk bayangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan metode yang tepat sehingga dapat menghasilkan indeks bias yang sesuai dengan literatur.
Kata kunci : Indeks bias, Inovasi baru, Kacamata periskop, Pandemi, Pemantulan, Prisma, Sudut
XI MIPA 2 | Jovanna Gilda Simanjuntak (192010161), Muthia Rahma Ridwan (192010232), Pelamonia Gabrielle Carol (192010256, Shahnaz Fitri Rahmadhanna (192010310)
RBL sangat menjadi pengalaman baru bagi kami. Program ini membantu kita berpikir dengan detail dan mengajarkan untuk sabar. Dalam proses pengerjaan RBL pun banyak pengetahuan baru yang kami dapatkan. Program ini juga membuat kami lebih mengerti dengan topik yang kami ambil.
2021-09
Masker ini menjadi ancaman limbah baru yang akan merusak ekosistem dunia, setiap bulan dunia memproduksi 129 miliar Limbah Masker selama pandemi dan tidak bisa kita pungkiri tidak ada cara yang aman untuk membuang masker wajah sekali pakai dan masih banyak masyarakat yang tidak tau cara mengelola Limbah masker karena meskipun hanya 1 persen dari masker yang dibuang secara tidak benar, ini akan menghasilkan 10 juta masker per bulan yang tersebar di lingkungan. Menimbang bahwa berat masing-masing masker adalah sekitar 4 gram, ini akan memerlukan dispersi lebih dari 40 ribu kilogram plastik di alam.
Masker sekali pakai terbuat dari biji plastik yang diteliti lebih ramah lingkungan, tapi tetap saja jika limbah masker terus bertambah maka limbah plastik pun akan terus bertambah dan plastik sangat berbahaya bagi ekosistem dunia, selain merusak lingkungan, limbah masker ini dapat berdampak pada kehidupan manusia, tercatat pabrik daur ulang mengalami pengurangan karena para pemulung enggang mengambil sampah plastik yang tercampur dengan limbah masker, karena menurut WHO limbah masker dapat menjadi media penyebaran Covid-19.
Kondisi menumpuknya limbah masker di masa pandemi ini menjadi konsen kami, karena itu kami ingin merancang tempat sampah khusus Limbah masker automatis dengan sistem Arduino yang dilengkapi dengan alat pencacah dan disinfeksi klorin yang menurut beberapa jurnal dan penelitian, zat klorin dapat menon-aktifkan Virus Covid-19. Dengan perancangan alat ini diharap limbah masker lebih terkelola dengan baik sesuai anjuran WHO dan Pemerintah Indonesia.
Kata Kunci :
Limbah Masker, Disinfeksi, Lingkungan, Pencacah, Pengolahan Limbah, Arduino Uno, Automasi.
XII MIPA 7 | Daffa Zachary Rasendriya 192010086 , Ibrahim Azis 192010144 , Muhammad Luthfan Ahsani 192010221 , Muhammad Rizky Reynard Nirwasita Wijaya 192010228.
Kesan : Selama kegiatan RBL, kami mendapatkan ilmu dan pengalaman baru yang dapat mengasah kemampuan kami dalam berpikir kritis dan peduli terhadap lingkungan. Selain itu, kami juga dapat melatih kekompakan antar anggota dan me-manajemen waktu agar segala kegiatan rbl ini dapat selesai dengan maksimal dan tepat waktu. Walaupun banyak rintangan dan kendala seiring dengan waktu, tapi kami dapat melewatinya dan dapat merasakan manfaatnya dari pengerjaan RBL ini.
Pesan : Semoga RBL di SMAN 3 Bandung ini tetap konsisten dan berjalan dengan baik sampai angkatan-angkatan selanjutnya. Dan semoga juga dengan adanya RBL ini dapat melatih siswa/siswi untuk menemukan inovasi-inovasi baru, meningkatkan karakter, serta memberikan manfaat kepada seluruh keluarga SMAN 3 Bandung.